Menghitung Risiko Terserang Penyakit Jantung

Saat ini, selain kanker payudara, penyakit jantung mulai 'mengincar' wanita. Menurut data dari Yayasan Jantung Indonesia, beberapa tahun belakangan jumlah penyakit jantung pada wanita meningkat enam kali lipat dibandingkan penderita kanker payudara.

Agneta Akesson, PhD, MPH, dari Karolinska Institute, Swedia, mengungkapkan kebiasaan buruk yang Anda lakoni sehari-hari, ternyata bisa menjadi ‘cikal bakal’ serangan jantung. Sehingga, masalah ini bisa muncul lebih cepat ketimbang kisaran umum usia wanita mengalami serangan jantung, yaitu di atas 40 tahun.

Bila satu atau lebih dari empat kasus di bawah ini adalah kebiasaan Anda, tampaknya Anda perlu mengubah gaya hidup sehari-hari.

Perokok
Risiko: Amat tinggi


Sejumlah kecil nikotin dalam rokok merupakan racun bagi tubuh. Nikotin yang terserap dalam setiap hisapan rokok memang tidak mematikan, tetapi tetap membahayakan jantung karena dapat mengakibatkan pengerasan pembuluh nadi serta serta mengacaukan irama jantung.

Stop merokok sekarang juga! Jika Anda berhasil tidak merokok sama sekali dalam beberapa tahun, risiko terserang penyakit jantung bisa ‘merosot’ sehingga hampir setara dengan wanita bukan perokok.

Stres tinggi
Risiko: rendah


Perlu Anda tahu, stres yang berlarut-larut membuat denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Hal ini tentu membuat jantung bekerja lebih berat dan pada akhirnya akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Tingkah laku yang serba terburu-buru, dan cepat marah juga memicu timbulnya penyakit tersebut.

Untuk itu luangkan waktu untuk bersantai dan berisirahat. Jika Anda merasa beban pekerjaan di rumah atau di kantor terasa berlebih, cobalah minta bantuan orang terdekat.

Jarang berolahraga
Risiko: di atas medium


Wanita yang tidak aktif bergerak mempunyai risiko 2-3 kali lebih besar menderita serangan jantung. Padahal, selain mengurangi berat badan, olahraga teratur dapat memperkuat otot jantung dan memperbaiki sistem peredaran darah. Jadi, lakukan latihan bersifat aerobik, seperti berjalan kaki, jogging.

Makan junk food
Risiko: medium


Sedangkan, lemak jenuh yang banyak terdapat dalam makanan sejenis junk food juga mampu merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol. Nah, kolesterol yang mengendap lama-kelamaan akan menghambat aliran darah dan oksigen sehingga menggangu metabolisme sel otot jantung.

Cobalah mengurangi kebiasaan buruk ini. Anda masih tetap bisa menikmati makanan kesukaan. Asalkan porsinya dibatasi, dan seimbangkan dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran.

Copyright © 2009 - GRESS - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Template Parx